BTemplates.com

Pages

Minggu, 02 Desember 2018

ALAT PERTANIAN TRADISIONAL ANI-ANI


1.1      Pengertian
Ani-ani atau ketam merupakan salah satu peralatan tradisional di bidang pertanian terutama di daerah Jawa dan Sunda yang digunakan untuk memanen padi.
Ani-ani terbuat dari bambu diameter 10-20 mm, panjang ±10 cm dan pisau baja dengan ketebalan 1,5-3 mm. Ani-ani dianjurkan digunakan untuk memotong padi varietas lokal yang berpostur tinggi (Karyono, 2017).
Gambar Ani-ani
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada saat memanen atau memotong padi masyarakat adat tradisional Sunda dan Jawa tidak membenarkan atau melarang memanen padi menggunakan golok atau arit. Menurut masyarakat tradisional Sunda yang masih kukuh memangku adat dalam memanen padi mereka percaya bahwa dewi padi Sari Pohaci Sanghyang Sri  berjiwa halus dan lembut sehingga sangat ketakutan apabila melihat arit atau golok.
Selain itu juga  ada kepercayaan bahwa padi yang akan dipanen, merupakan perwujudan sang dewi, harus diperlakukan dengan hormat dan lembut dipotong satu persatu, tidak boleh dibabat secara kasar begitu saja. Sampai sekarang tradisi kepercayaan itu masih banyak diamalkan oleh sebagian kalangan masyarakat Sunda dan Jawa pada umumnya, misalnya upacara tradisional panen padi masyarakat Sunda yang disebut Seren Tahun.
Di Desa Watuagung sudah sangat jarang digunakan, karena masyarakat sekarang sudah mulai meninggalkan mitos yang dianggap kurang masuk akal. Untuk penggunaan ani-ani biasanya hanya untuk menuai Padi Ketan Jawa yang bentuk tanamanya tinggi sehingga sulit jika memakai sabit. Misalkan memakai sabit pada waktu perontokan biji padinya menjadi susah karena batang padi yang dipotong terlalu panjang.

1.2      Manfaat Penggunaan Ani-ani
Berdasarkan wawancara dengan Bp. Judari salah satu warga Desa Watuagung yang cukup mengerti pertaniaan, Ani-ani sebenarnya tidak ada manfaat yang spesifik dalam meningkatkan hasil panen maupun hal lain. Tujuan utamanya adalah untuk menghargai Dewi Sri yang diibaratkan padi. Manfaat dari penggunaan ani-ani sendiri hanya terletak pada kemudahan memilah padi siap panen dengan padi yang masih muda. Karena tidak semua batang padi ikut dipotong tetapi dalam penggunaaan ani-ani, batang dipotong satu persatu tidak seperti pemanenan menggunakan sabit yang langsung banyak. Jadi, memudahkan memilah padi yang sudah siap panen dan yang masih muda.

Gambar Wawancara dengan Bp. Judari
Sumber: Dokumentasi Pribadi

1.3      Cara Pakai  
Cara pakai dari ani-ani tidak jauh beda dengan menggunakan alat pemotong lainya, yaitu dengan menekan mata pisau pada ani-ani, kemudian menempatkan batang padi yang akan dipotong diantara jari telunjuk dan jari manis. Setelah itu, tarik batang padi tersebut sampai terpotong.

1.4      Bagian-bagian Ani-ani dan Kapasitas Pemanenan
Alat panen ani-ani terdiri dari dua bagian utama, yaitu pisau dan kayu genggaman yang juga tempat meletaknya pisau.
Kapasitas kerja panen secara tradisional diukur dengan jumlah orangjam yang dibutuhkan tiap hektar. Sebagai contoh panen dengan sabit, kebutuhan orang jam adalah 148 orang jam/Ha untuk memotong dan mengikat padi. Ini berarti bila panen dengan sabit dilakukan oleh satu orang pria akan membutuhkan waktu 148 jam, atau sebaliknya bila ada 148 orang yang memanen dengan sabit, hanya dibutuhkan 1 jam untuk memanen satu hektar.
Dengan hasil tradisional ini, kehilangan gabah dilapang diperkirakan berkisar antara 8 sampai 10 persen dari hasil perhektar. Kehilangan ini diakibatkan oleh gabah yang rontok dari tangkainya atau karena pencucianpencucian dan terinjak-injak ke dalam tanah. Bila dengan ani-ani padi dipotong pada 15-20 cm dari ujung malai, sedangkan dengan sabit dipotong sekitar 10-20 cm dari permukaan tanah.
1.5      Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan dalam menggunakan ani-ani yaitu padi yang masih muda dan belum siap dipanen bisa dipilah dan ditinggalkan disawah, dan dipanen setelah siap. Kelebihan lain untuk jenis padi ketan yang tanamannya tinggi, penggunaan ani-ani akan mempermudah saat perontokan biji padi. Kemudian harga ani-ani juga sangat murah, sehingga petani tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli alat ini.
Sedangkan kelemahanya yaitu memakan waktu yang cukup lama karena dipotong satu persatu, jika padi yang dipanen banyak dan sudah tua semua butuh banyak tenaga kerja.



DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth, Roosganda. 2007.“Fenomena Sosiologis Metamorphosis Petani: Ke Arah Keberpihakan Pada Masyarakat Petani Di Pedesaan Yang Terpinggirkan Terkait Konsep Ekonomi Kerakyatan”. Dimuat dalam Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi. Volume 25 No. 1, Juli 2007 : 29 – 42.
Karyono, Yono. 2017. Cara Pemanenan Padi Dengan Ani-ani. http://www.mangyono.com. Diakses online pada tanggal 8 Agustus 2018.
Maqqassary, Ardi. 2017. “Sosiologi Menurut Para Ahli”. Dimuat dalam e-jurnal. http://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-sosiologi-menurut-para-ahli.html. Diakses Online pada tanggal 8 Agustus 2018.
Pratiwi, Lestari Eka. 2016. “Modernisasi Pertanian Dan Pengaruhnya Terhadap Sosial Ekonomi Petani Di Diy Tahun 1968-1984”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Yogyakarta.
Sartono. 2007. Gadis Pemetik Padi 1935. Jakarta: Tembi News.


JURNAL REFERENSI PENULISAN LIHAT DISINI
ALASAN PENGANGKATAN TEMA KLIK DISINI



0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About