sumber: thetanjungpuratimes.com
Banyak sekali penelitian yang mengkaji tentang kelapa sawit.dalam
hal ini terdapat pro dan kontra yang beredar di masyarakat. Hal yang paling
banyak terjadi adalah isu pengembangan perkebunan kelapa sawit yang
dikaitkan dengan permasalahan lingkungan. Perdepatan pro dan kontra
tentang isu ini sangat menaik untuk dikaji bersama. Karena dari pihak pro
yang sebagian besar adalah para pelaku yang memiliki lahan perkebunan
kelapa sawit mnganggap bahwasaya dengan pengembangan kelapa sawit
ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan masyarakat namun juga
daerah hingga dampak bagi negara Indonesia sendiri. Kita juga tidak dapat
pungkiri bahwasanya, pada saat ini Indonesia adalah negara eksportir
terbesar tidak hanya dalam komoditas minyak kelapa sawit namun juga
pada keseluruhan minyak nabati. Dengan pengembangan kelapa sawit
inilah Indonesia mendapatkan devisa yang lumayan banyak ditambah
dengan penyerapan tenaga kerja yang banyak.
Bertentangan dengan para pendukung adanya pengembangan
perkebunan kelapa sawit ini, pihak yang kontra terhadap kelap sawit juga
berpendapat bahwasanya dengan adanya perkebnan kelapa sawit ini akan
berdampak pada kerusakan lingkungan, kerusakan hutan dan
keanekaragaman hayati yang ada, ketahanan pangan, serta munculnya
konflik-konflik agraria yang yang akan terjadi di masyarakat.
Dampak Kebun Sawit Di Kalimantan Barat
Perkembangan perkebunan kelapa sawit yang sangat pesat secara
langsung telah memberikan pengaruh-pengaruh terhadap kelangsungan
kehidupan masyarakat. hal ini dikarenakan kelapa sawit sedang menjadi
primadona negara. Kontribusi tanaman kelapa sawit terhadap ekspor
pasar, penyerapan tenaga kerja, pendapatan pekebun dan juga produk
domestik bruto (PDB). Luas provinsi Kalimantan Barat ialah setara
dengan 7,53% luas Indonesia (seluas 146.807 km2
) dan menempati
provinsi terluas yang berada pada urutan keempat. Kalimantan Sendiri
memiliki iklim tropis karena tepat berada bada garis khatulistiwa. Hal ini
yang memuat kalimantan barat cocok untuk dijadikan sebagai wilayah
pengembangan perkebunan. Dari tahun ketahun Kalimantan Barat
mengalami peningkatan yang signifikan dalam skala perkebunan.
Produksi perkebunan terbesar yang ada di wilyah Kalimanan Barat ialah
tanaman sawit dan karet serta menjadi komoditas primadona dikawasan
ini.
Kelapa sawit dan karet dipilih karena sangat menjanjikan dari segi
hasil agi masyarakat. di Kalimantan Barat sendiri sudah sekitar 60-70%
lahan telah beralih fungsi menjadi perkebunan.
Jurnal Penulis Asli:
LIHAT DISINI
Sumber Referensi:
file:///C:/Documents%20and%20Settings/TEMP.LIBLAB.005/My%20Documents/Downloads/uploadtugasreny.pdf
Dampak yang diakibatkan karena alih fungsi hutan menjadi
perkebunan ini dapat menghasilkan kerusakan di wilayah-wilayah sekitar
perkebunan. Sebagian yang akan terjadi ialah dampak negatif yang
dihasilkan oleh adanya perkebunan kelapa sawit ini, seperti kerusakan
lingkungan yang berupa kerusakan hutan dan ekologi, kenekaragaman
hayati,dll. Berikut adalah dampak negatif akibat adanya pengembangan
lahan perkebunan kelapa sawit, yaitu:
a) Kerusakan Hutan
Pada saat ini kerusakan hutan yang dialami indonesia semakin
banyak. Salah satu penyebab yang mengakibatkan kerusakan hutan
yang ada di beberapa wilayah di indonesia ialah kebakaran hutan yang
diperuntukkan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit,
khususnya wilayah-wilayah dengan komoditas utama perkebunan
kelapa sawit seperti kalimantan barat, kalimantan tegah, daerah
sumatera dan wilayah-wilayah dengan perkebunan sawit yang luas.
b) Hilangnya keanekaragaman hayati
Indonesia
Dikenal sebagai wilayah dengan beragam flora dan fauna
yang hidup di dalam kawasan hutannya. Pada saat ini kondisi
lingkungan yang ada di Indonesia mulai terganggu akibat semakin
banyaknya pengembangan perkebunan kelapa sawit yang ada di
Indonesia. alih fungsi hutan yang dijadikan perkebunan sawit maka
akan membuat kawasan hutan semakin menipis. Padahal kita samasama
tahu bahwasanya hutan merupakan tempat hidup segala
keanekaragaman hayati yang ada. Apabila hutan semakin sedikit maka
kelangsungan hidup hayat yang ada dihutan dapat terganggu, bahkan
flora dan fauna akan tidak dapat memiliki tempat tinggal.
c) Konflik Masyarakat
Pada saat ini, salah satu tujuan di Indonesia adalah meningkatkan
perekonomian negara. salah satu langkah yang dilakukan ialah
Indonesia tengah berusaha untuk menjadikan komoditas perkebunan
kelapa sawit untuk dijadikan peluang dalam peingkatan ekonomi dngan
meningkatkan produktifitas hasil perkebunan kelapa sawit dalam
penyediaan kebutuhan akan minyak di eluruh dunia. Dalam proses
berjaannya, pembangunan perkebunan kelapa sawit ini akan melibatkan
beberapa stakeholders yang berperan aktif untuk menjadi pelaku
pemegang lahan, diantaranya masyarakat, pemerintah, dan juga
investor-investor. Ketiga stakehorders ini memiliki kepentingan yang
berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Ketiga pelaku ini
terkadang tidak dapat berjalan bersama karena masing-masing
memiliki target capaian yang berbeda. Hal ini lah yang sering membuat
keadaan di kawasan pengembangan perkebunan kelapa sawit sering
terjadi konflik di lingkungan ini.
Jurnal Penulis Asli:
LIHAT DISINI
Sumber Referensi:
file:///C:/Documents%20and%20Settings/TEMP.LIBLAB.005/My%20Documents/Downloads/uploadtugasreny.pdf
0 komentar:
Posting Komentar